Article Archive For Month : 2011

Home > Archives for 2011

Kandang telah terisi dengan usaha penggemukan sapi

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Kandang sapi yang sebelumnya telah disiapkan oleh kelompok kami, sekarang ini telah terisi penuh, Alhamdulillah. Para anggota merasa senang dan bahagia, mudah-mudahan usahanya di bidang peternakan khususnya pembibitan sapi membuahkan hasil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika dikalkulasi ternyata lebih menguntungkan penggemukan sapi dari pada pembibitan sapi. Dalam waktu 6 (enam) bulan para peterkan sudah bisa memanen hasilnya, berbeda dengan pembibitan sapi, para peternak harus menunggu sampai 18 bulan, iya kalu beruntung sapinya bunting, kalau tidak bunting-bunting, kan rugi sudah bersusah payah memberi makan setiap hari selama 6 bulan ternyata sapi tidak bunting.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDJaQU3RM1YX_uy_sl2VH26_HNXm0Y9QspAuawv_q5c7O1GK9ipkBvNYXaxOfK67yMDNS3VK1eZBMuEv88fQxVwW8WuB9O96tg8DVXAY8OhZue91skuABgPE8STG9d3Eqd1tfuowy3V4ws/s1600/budiaya+sapi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kandang telah terisi dengan usaha penggemukan sapi" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDJaQU3RM1YX_uy_sl2VH26_HNXm0Y9QspAuawv_q5c7O1GK9ipkBvNYXaxOfK67yMDNS3VK1eZBMuEv88fQxVwW8WuB9O96tg8DVXAY8OhZue91skuABgPE8STG9d3Eqd1tfuowy3V4ws/s1600/budiaya+sapi.jpg" title="Kandang telah terisi dengan usaha penggemukan sapi" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini kami sampaikan cara penggemukan sapi versi Riza Imam Nugraha, S.Pt</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">

</div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Mengenal Manajemen Pakan Sistem Penggemukan Sapi</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Oleh : Riza Imam Nugraha, S.Pt</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Beberapa faktor yang sangat mempengaruhi sistem penggemukan
pada ternak sapi adalah teknik pemberian pakan/ ransum, luas lahan yang
tersedia, umur dan kondisi sapi yang akan digemukkan, serta lama penggemukan.
Usaha penggemukan sapi perlu akan upaya untuk meningkatkan bobot sapi sebelum
dijual. Banyak dijumpai para peternak tradisional mencari sapi yang telah
pubertas, tetapi tubuhnya masih kurus. Tubuh yang kurus tersebut bisa jadi
karena pemberian pakan yang kurang tepat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Di luar negeri, penggemukan sapi dikenal dengan sistem <i>pasture
fattening</i>, <i>dry lot fattening</i>, dan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">kombinasi keduanya, sedangkan di Indonesia dikenal dengan
sistem kereman atau sistem paron (Timor). Cara penggemukan sapi secara modern
dilakukan dengan menggunakan prinsip <i>feedlot</i>, yaitu pemberian pakan sapi
terdiri dari hijauan dan konsentrat yang berkualitas di dalam kandang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">a. Sistem <i>dry lot fattening</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sistem dry lot fattening yaitu penggemukan sapi dengan
memperbanyak pemberian pakan konsentrat. Jumlah pemberian hijauan hanya relatif
sedikit sehingga efisiensi penggunaan pakan lebih tinggi. Perbandingan hijauan
dan konsentrat berkisar antara 40:60 sampai 20:80. Perbandingan ini didasarkan
pada bobot bahan kering (BK). Penggemukan sistem ini dilakukan di dalam
kandang. Pakan hijauan dan konsentrat diberikan kepada sapi di dalam kandang.
Jadi, pakan harus disediakan sesuai porsi waktu yang tepat. Pada sistem
penggemukan ini sebaiknya hijauan selalu tersedia. Bila sapi masih terlihat
lapar, hijauan diberikan lagi sehingga akan berimplikasi pada peningkatan laju
pertambahan bobot tubuh. Program penggemukan dengan system ini ada yang dimulai
dari anak sapi yang masih menyusu (pedetsusu). Atau, anakan sapi perah jantan
yang sejak lahir telah diberikan ransum pakan berkualitas tinggi ditempatkan
pada kandang khusus.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<i><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">b. </span></i><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sistem <i>pasture fattening</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sistem penggemukan <i>pasture fattening</i>, yaitu sapi yang
digembalakan di padang penggembalaan sepanjang hari. Dengan sistem ini, ada
ternak yang tidak dikandangkan dan ada juga yang dikandangkan setelah malam
hari atau pada saat matahari bersinar terik. Padang penggembalaan yang baik
adalah padang tersebut ditumbuhi hijauan berupa rumput dan <i>leguminosa</i>.
Sementara padang penggemabalaan yang hanya ditumbuhi rumput saja berdampak
kurang baik bagi laju pertumbuhan sapi. Bila memungkinkan, padang gembalaan
yang hanya ditumbuhi rumput <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sebaiknya
ditanami<i>leguminosa </i>agar kualitas pakan di padang menjadi lebih baik. <i>Leguminosa
</i>mempunyai kemampuan untuk menangkap nitrogen sehingga tanah
dibawahnyamenjadi lebih subur dan baik untuk pertumbuhan rumput. Selain itu,
leguminosajugamemilikikandungan protein yang tinggi. Hal yang harus
diperhatikan pada sistem ini adalah cara penggembalaan dalam rangka memanfaatkan
hijauan sebaik mungkin. Pengaturan pemanfaatan hijauan jangan hanya di satu tempat
saja. Bisa jadi hijauan pada satu tempat sudah habis, sedangkan di tempat lain
masih belum termanfaatkan. Dengan demikian, perlu dilakukan rotasi pemanfaatan
untuk mengatur pertumbuhan hijauan yang ada. Selain itu ketersediaan sumber air
juga harus tercukupi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">c. Sistem kombinasi <i>dry lot </i>dan <i>pasture fattening</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sistem ini merupakan perpaduan dry lot fattening. Pada
sistem ini, bila musim hujan berlimpah maka sapi digembalakan di padang
gembalaan dan tidak harus dikandangkan. Sementara pada musim kemarau, sapi
dikandangkan dan diberi pakan penuh. Pada siang hari digembalakan di padang
penggembalaan, sedangkan pada malam hari sapi dikandangkan dan diberi
konsentrat. Sistem penggemukan ini membutuhkan waktu yang lebih lama daripada
sistem <i>dry lot fattening</i>, tetapi lebih singkat daripada sistem <i>pasture
fattening</i>. Sapi yang awalnya dipelihara di padang penggembalaan, kemudian
beberapa bulan sebelum dijual diberi pakan konsentrat penuh, hasilnya lebih
baik dibandingkan sapi yang dari awal pemeliharaan diberipakan hijauan dan konsentrat
secara seimbang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">d. Sistem kereman</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sistem ini sebenarnya hampir sama dengan <i>dry lot
fattening</i>, yaitu ternak sapi diberi pakan hijauan dan konsentrat serta sapi
dikandangkan selama pemeliharaan. Bedanya, sistem kereman lebih banyak
dilakukan oleh peternak tradisional dan pemberian pakannya masih tergantung dengan
kondisi. Bila musim hujan, sapi diberi banyak pakan hijauan, tetapi bila musim
kering sapi lebih banyak diberi pakan konsentrat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Cara penggemukan sapi potong sistem kereman dilakukan dengan
teknologi pemeliharaan sebagai berikut:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sapi dipelihara dalam
     kandang terus menerus dan tidak digembalakan. Ternak sapi hanya sewaktu-waktu
     dikeluarkan, yakni pada saat membersihkan kandang dan memandikan ternak
     sapi.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Semua kebutuhan ternak,
     baik berupa kandang air minum disediakan oleh peternak secara tak
     terbatas.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Cara penggemukan sistem ini
     mengutamakan pemberian pakan berupa campuran rumput, <i>leguminosa </i>dan
     makanan penguat.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sapi penggemukan tidak
     untuk dijadikan tenagakerja, hal ini bertujuan agar makanan yang dikonsumsi
     sepenuhnya diubah menjadi daging dan lemak sehingga pertumbuhan bobot badan
     meningkat secara cepat.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Pada awal masa penggemukan,
     ternak sapi terlebih dahulu diberikan obat cacing.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Untuk meningkatkan
     palatabilitas / nafsu makan perlu diberikan perangsang nafsu makan dan
     vitamin.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Lama penggemukan berkisar 4
     – 10 bulan. Hal ini tergantung dari kondisi awal dan bobot sapi yang
     digemukkan.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">DaftarPustaka:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Yulianto. P dkk.,PembesaranSapiPotongSecaraIntensif
(Jakarta: PenebarSwadaya, 2010)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Syafrialdkk.,ManajemenPengelolaanSapiPotong (Jambi: BPTP
Jambi, 2007)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sapi kurus. Sapi ini perlu digemukkan sebelum dijual agar
diperoleh bobot tubuh yang diinginkan peternak</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Usaha sapi sistem penggemukan kereman</span><br />
</div>
</div>

Kandang sapi yang sebelumnya telah disiapkan oleh kelompok kami, sekarang ini telah terisi penuh, Alhamdulillah. Para anggota merasa senang dan bahagia, mudah-mudahan usahanya di bidang peternakan khususnya pembibitan s…

Limbah Sapi

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Limbah Sapi - Saraswati Update - Kotoran sapi terlihat menggunnung di setiap rumah warga yang memelihara sapi. Bagaimana cara memanfaatkannya? Kotoran sapi menimbulkan bau yang tidak sedap, apalagi kalau musim penghujan, untuk itu butuh penanganan khusus untuk mengolahnya. Padahal jika kita tahu, kotoran sapi sangat banyak manfaatnya, di anataranya untuk membuat pupuk organik padat, urine sapi untuk membuat pupuk organik cair, urine untuk obat semprot pembasmi hama tanaman, untuk membuat bio gas sebagai pengganti gas elpiji, dan masih banyak lagi manfaat lainnya dari pada tertumpuk menggunang dibiarkan begitu saja. Sebaliknya jika tidak diolah, kotoran sapi justru akan merugikan manusia karena menimbulkan pencemaran lingkungan yang membahayakan kesetahan kita, masyarakat di sekitarnya.</span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioYISPL2BZ8wkznPjX_h4HSQnWoMaBTbaKbunSNea7TM5cTkMvrSJ1G7eSrngolhJen_JPvVI494ZkfeI_o2AB6qh0p_Cng_Qi2gk4A3TL97uuD_HQfq4iO_hsHKyj1kf7f4-EMRHRaBs/s1600/10022010631.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Limbah Sapi" border="0" height="240" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5563194851672152306" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioYISPL2BZ8wkznPjX_h4HSQnWoMaBTbaKbunSNea7TM5cTkMvrSJ1G7eSrngolhJen_JPvVI494ZkfeI_o2AB6qh0p_Cng_Qi2gk4A3TL97uuD_HQfq4iO_hsHKyj1kf7f4-EMRHRaBs/s320/10022010631.jpg" style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt;" title="Limbah Sapi" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span class="post-content" style="margin-top: 20px;">Pemanfaatan kotoran sapi akan sedikit mengurangi beban petani dan peternak terhadap biaya produksi. Pengolahan kotoran ternak dapat mengurangi berbagai persoalan pasca panen maupun sarana prasarana 
pertanian yang harus dihadapi petani. Bagaimana caranya? Pertanian dengan pola terpadu harus diterapkan yaitu, membentuk kesatuan rangkaian produksi yang saling terkait dan menunjang untuk 
membentuk kemandirian dalam mengelola bidang pertanian maupun peternakan. Salah satunya adalah dalam pengadaan pupuk, pengolahan hasil, dan
 penyediaan energi. Ketahanan pangan dan energi adalah dua hal yang 
sulit dipisahkan dan punya nilai sangat strategis dalam menghadapi 
persaingan global. </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span class="post-content" style="margin-top: 20px;"><br /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span class="post-content" style="margin-top: 20px;">Pupuk Organik dari Kotoran Sapi</span></span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span class="post-content" style="margin-top: 20px;"><br /></span></span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCehXi4yVlFaJkgH6noASciN471GRtmJl83cdpNLxlgeHy1jPlfv_Pypt7XVvcAkRTFoLIwMrRrs0piJd3dD8-9RhcxVqytXrYOjM0Dh57MkADrBWNFl_wEn1aXmXkLjlu0OIl0rjXB_c/s1600/limbah+sapi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Limbah Sapi" border="0" height="156" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCehXi4yVlFaJkgH6noASciN471GRtmJl83cdpNLxlgeHy1jPlfv_Pypt7XVvcAkRTFoLIwMrRrs0piJd3dD8-9RhcxVqytXrYOjM0Dh57MkADrBWNFl_wEn1aXmXkLjlu0OIl0rjXB_c/s320/limbah+sapi.jpg" title="Limbah Sapi" width="320" /></a><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span class="post-content" style="margin-top: 20px;">Kotoran sapi dapat dibuat menjadi pupuk organik, hal ini telah dilakukan oleh <span style="font-size: small;">petani jaman dulu sekitar tahun 70-an<span style="font-size: small;">. Mereka menyeb<span style="font-size: small;">utnya "lemon" atau pupuk kandang. </span>Banyak manfaat dari penggunaan pu<span style="font-size: small;">puk kandang ini, selain mengurangi biaya produksi, juga dapat mempertahankan kesuburan tanah dalam waktu yang lama. <span style="font-size: small;">Agar lebih memberi<span style="font-size: small;">kan manfaat, kotoran sapi harus diolah dengan baik<span style="font-size: small;">. Untuk membuat pupuk organik dari kotoran sapi<span style="font-size: small;">, bahan yang diperlukan di a<span style="font-size: small;">ntaranya yaitu kotoran sapi, bekatul, starter/stardek/EM4 pertanian, sedikit gula pasir, dan air. <span style="font-size: small;">Cara pembuatannya<span style="font-size: small;">, seluruh bahan dicampur dan diaduk hingga merata dan kemudian dibiarkan beberapa hari. Untuk info selengkapnya silahkan cari di blog ini tentang cara pembuatan pupuk organik dari koto<span style="font-size: small;">ran sapi.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span class="post-content" style="margin-top: 20px;"><br /></span></span></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAyX21fWfqr42ooYAAajIL5e2NHlgmBHlaHQt3otEina5lu9n4mMfqstv9mgCHGz-bLOhUq_Ml8VPulBJ8yllTlwVw9QY9qnsHHc7OEXC0lSj9Y0pTWsWEGjmJ9ClNOHhwmaeyvwHYCp4/s1600/proses+fermentasi+kotoran+sapi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Limbah Sapi" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAyX21fWfqr42ooYAAajIL5e2NHlgmBHlaHQt3otEina5lu9n4mMfqstv9mgCHGz-bLOhUq_Ml8VPulBJ8yllTlwVw9QY9qnsHHc7OEXC0lSj9Y0pTWsWEGjmJ9ClNOHhwmaeyvwHYCp4/s320/proses+fermentasi+kotoran+sapi.jpg" title="Limbah Sapi" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span class="post-content" style="margin-top: 20px;"></span></span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDRe1Eth9JXXKhvYwSdq5dEECgxXsStNac44u6DVgF3Y8oIxfLGQJQuTPgID8p3rgwz1rFns_7TZdHxX3VqbskO8noyBHAje_ur6R_OFXW6TqCZqwkq8pwmtLYAMvgO54GjtkUGFFPzbo/s1600/bio+gas+skala+kecil.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Limbah Sapi" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDRe1Eth9JXXKhvYwSdq5dEECgxXsStNac44u6DVgF3Y8oIxfLGQJQuTPgID8p3rgwz1rFns_7TZdHxX3VqbskO8noyBHAje_ur6R_OFXW6TqCZqwkq8pwmtLYAMvgO54GjtkUGFFPzbo/s320/bio+gas+skala+kecil.jpg" title="Limbah Sapi" width="320" /></a></div>
<b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span class="post-content" style="margin-top: 20px;"><br /></span></span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span class="post-content" style="margin-top: 20px;"></span></span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span class="post-content" style="margin-top: 20px;">Bio Gas dari Kotoran Sapi</span></span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span class="post-content" style="margin-top: 20px;"><br /></span></span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span class="post-content" style="margin-top: 20px;">Peneliti dari Pusat Penelitian Fisika – 
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Neni Sintawardani, 
menjelaskan bahwa bentuk ketahanan energi untuk mendukung ketahanan 
pangan, salah satunya berupa biogas. ”Biogas adalah energi 
alternatif terbarukan yang dapat dipergunakan secara langsung untuk 
memasak, penerangan bahkan untuk pembangkit listrik bagi masyarakat,” 
ujarnya. Contohnya saja, penggunaan biogas 1,7 m3 untuk memasak setara 
dengan penggunaan 1 liter minyak tanah.</span></span></span><br />
<br /></div>
</div>

Limbah Sapi - Saraswati Update - Kotoran sapi terlihat menggunnung di setiap rumah warga yang memelihara sapi. Bagaimana cara memanfaatkannya? Kotoran sapi menimbulkan bau yang tidak sedap, apalagi kalau musim penghujan…