TEKNIK BUDIDAYA AYAM KAMPUNG - Saraswati Update - Beternak ayam buras, apabila ditangani secara intensif,
baik dengan sistem kandang rent maupun battery mampu menghasilkan daging
dan telur, yang sangat digemari masyarakat dan tak pernah sepi dari konsumen.
Secara keseluruhan, peranan pemeliharaan ayam buras dapat
meningkatkan pendapatan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Daging dan telurnya, merupakan sumber protein hewani yang sangat baik untuk
memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Kotorannya pun, selain merupakan sumber
pupuk bagi kesuburan tanaman, juga sangat baik untuk pakan (ransum) ikan,
sehingga pertumbuhan ikan menjadi dua kali lebih cepat dari pemberian ransum
biasa.
Memilih Bibit Memilih ayam babon (calon induk) beserta pejantannya, merupakan salahsatu usaha untuk meningkatkan produksi dan kualitas ayam buras. Untuk indukan, hendaknya berasal dari jenis ayam lokal yang sudah beradaptasi dengan kondisi lingkungan setempat. Postur tubuhnya pun, perlu diperhitungkan, karena babon yang baik akan terlihat dari tubuhnya yang bulat dengan punggung datar dan lebar, mata tajam dengan gerakan gesit dan lincah. Begitu pula untuk pejantan, penyeleksiannya tidak jauh berbeda. Setelah bibit tersedia, dengan sebelumnya melalui proses seleksi ketat, tinggal kita memikirkan perkandangan. Kandang untuk ayam buras, berfungsi sebagai tempat untuk istirahat (tidur), dan tempat berlindung dari gangguan-gangguan luar, seperti terik matahari, hujan dan gangguan binatang buas.
Pembuatan kandang, jangan sekali-kali ditempatkan pada lokasi yang becek (lembab), karena sangat mempengaruhi terhadap kesehatan ayam itu sendiri. Tetapi harus dekat dengan sumber air, karena air merupakan salahsatu kebutuhan pokok seperti layaknya makhluk hidup lainnya. Untuk pembuatan kandang ayam, tentu tidak asal jadi. Karena kandang untuk anak ayam, berfungsi sebagai pengganti induknya. Perlu juga diperhatikan, kehangatan dan ventilasi udaranya sehingga ayam tetap sehat. Dalam pemeliharaan dengan menggunakan induk buatan (breeder), setiap meter persegi cukup untuk 28 ekor anak ayam, untuk ayam muda 16 ekor, sedangkan untuk ayam bertelur hanya cukup untuk 6 ekor saja termasuk satu jantan. Bila kita membuat kandang sistem battery, ukurannya yaitu panjang 40 cm, lebar 22-25 cm, tinggi 40 cm, dan ketinggian lantai kandangnya sekitar 2%. Itu berlaku untuk satu ekor, yang biasanya kandang jenis ini diproyeksikan untuk memproduksi telur konsumsi.
Bahan makanan untuk ayam buras, selain yang mengandung protein hewani seperti tepung ikan, bekicot, keong, juga diperlukan berupa biji-bijian antara lain jagung, gabah, kacang-kacangan, dedak (huut = Sunda), bungkil kelapa, bungkil kacang serta hijauan. Ada beberapa perbedaan antara susunan makanan ayam buras yang menggunakan sistem kandang rent dan sistem battery.Selain makanan, penyediaan air pun sangat perlu diperhatikan, karena terkadang timbulnya kematian ayam bersumber dari kurangnya perhatian peternak terhadap air minum. Air minum harus benar-benar bersih, dan selalu tersedia dalam jumlah cukup. Dan tempat air minum, harus disimpan di sudut kandang atau digantung.
Pencegahan Penyakit
Agar usaha beternak ayam terhindar dari serangan penyakit, perlu dilakukan upaya pencegahan sedini mungkin, karena upaya ini merupakan tindakan efektif dan lebih menguntungkan daripada mengobati ternak yang sudah terserang.
Langkah awal pencegahan, dilakukan terhadap anak ayam DOC (Day Old of Chicken) hingga umur 4 minggu, cukup melakukan vaksinasi ND (tetelo) dengan cara tetes mata atau hidung. Dalam melaksanakan vaksinasi, perlu diperhatikan kondisi ayam, di mana ayam harus dalam keadaan sehat, alat yang digunakan harus steril, dan vaksinasi dilakukan di tempat teduh (tidak terkena sinar matahari langsung). Vaksin ND dilakukan dengan pola 4-4-4 (4 hari, 4 minggu, 4 bulan) dan dilakukan pengulangan tiap 4 bulan sekali.
Bila ayam ada yang terserang penyakit tsb, segera dipotong, bila mati dibakar dan dikubur supaya tidak menular kepada yang lainnya. Jenis penyakit selain ND (Newcastle Disease), alias Tetelo, juga terdapat penyakit Cocsidiosis (berak darah), Snot (influensa), Pullorum, dan cacingan. Jika terdapat tanda-tanda ayam terserang penyakit, segera ambil tindakan, atau memanggil dokter hewan yang ada.
Agar usaha beternak ayam terhindar dari serangan penyakit, perlu dilakukan upaya pencegahan sedini mungkin, karena upaya ini merupakan tindakan efektif dan lebih menguntungkan daripada mengobati ternak yang sudah terserang.
Langkah awal pencegahan, dilakukan terhadap anak ayam DOC (Day Old of Chicken) hingga umur 4 minggu, cukup melakukan vaksinasi ND (tetelo) dengan cara tetes mata atau hidung. Dalam melaksanakan vaksinasi, perlu diperhatikan kondisi ayam, di mana ayam harus dalam keadaan sehat, alat yang digunakan harus steril, dan vaksinasi dilakukan di tempat teduh (tidak terkena sinar matahari langsung). Vaksin ND dilakukan dengan pola 4-4-4 (4 hari, 4 minggu, 4 bulan) dan dilakukan pengulangan tiap 4 bulan sekali.
Bila ayam ada yang terserang penyakit tsb, segera dipotong, bila mati dibakar dan dikubur supaya tidak menular kepada yang lainnya. Jenis penyakit selain ND (Newcastle Disease), alias Tetelo, juga terdapat penyakit Cocsidiosis (berak darah), Snot (influensa), Pullorum, dan cacingan. Jika terdapat tanda-tanda ayam terserang penyakit, segera ambil tindakan, atau memanggil dokter hewan yang ada.
Adapted by http://kttsaraswati.blogspot.com from http://mitra-bisnis.tripod.com/tbdayam.htm
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar