Bisa untuk Membasmi Hama Apa saja Insektisida Organik?
– Itu adalah pertanyaan dari Bapak Luhur Budiono pada postingan yang berjudul
Cara Membuat Insektisida Organik. Menurut informasi yang kami terima dari
berbagai sumber, termasuk salah satunya dari Bapak Tibyanul Amili, Petugas
Penyuluh Lapangan UPT Pertanian Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen tentang
manfaat insektisida organik dapat kami sampaikan sebagai berikut:
Insektisida adalah
bahan-bahan kimia yang bersifat racun yang biasanya digunakan oleh para petani
atau masyarakat umum untuk membunuh serangga. Fungsi Insektisida terhadap
serangga yaitu dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, tingkah laku,
perkembangbiakan, kesehatan, sistem hormon, sistem pencernaan, serta aktivitas
biologis lainnya hingga berujung pada kematian serangga pengganggu tanaman.
Pada
postingan terdahulu, kami sampaikan bahan pembuat insektisida organik dengan 17
macam bahan alami, yaitu:
Bahan-bahan
insektisida organik:
- Buah maja
- Mengkudu (pace)
- Umbi gadung
- Biji mahoni dan daunnya
- Akar serai (kamijoro/kamijara)
- Jahe
- Bawang putih
- Bawang merah
- Daun cocor bebek
- Daun dlingo
- Brotowali
- Daun mindi
- Daun tembakau
- Kulit pasak bumi
- Kapur
- Garam
- Air
Manfaatdari insektisida organik tersebut adalah dapat membasmi hama dengan penjelasan
sebagai berikut:
Untuk Pengendalian
Hama
Dicampur dengan pestisida dapat digunakan untuk membuka daun
yang keriting akibat serangan thrip, untuk mengendalikan hama
slundep, untuk mengendalikan hama wereng, untuk mengendalikan hama
tikus, dan juga dapat digunakan untuk mengendalikan lalat
buah.
Untuk
mengendalikan hama
Untuk mengendalikan hama yang berada di dalam
jaringan tanaman (misalnya hama penggerek batang, penggorok daun)
penanganannya dilakukan dengan insektisida sistemik atau sistemik local,
sehingga residu insektisida akan ditranslokasikan ke jaringan di dalam tanaman.
Akibatnya hama yang memakan jaringan di dalam tanaman akan
mati keracunan. Hama yang berada di dalam tanaman tidak sesuai
bila dikendalikan dengan aplikasi penyemprotan insektisida kontak, karena hama
di dalam jaringan tanaman tidak akan bersentuhan (kontak)
langsung dengan insektisida.
Untuk
mengendalikan hama-hama yang mobilitasnya tinggi
Untuk mengendalikan hama-hama yang mobilitasnya tinggi, seperti belalang, kutu
gajah,
penggunaan insektisida kontak murni akan kurang efektif, karena saat
penyemprotan berlangsung, banyak hama tersebut yang terbang atau tidak berada
di tempat penyemprotan. Namun, selang beberapa hari setelah penyemprotan, hama
tersebut dapat kembali lagi. Pengendalian paling tepat yaitu dengan menggunakan
insektisida yang memiliki sifat kontak maupun sistemik dengan efek residual
yang agak lama. Dengan demikian apabila hama tersebut kembali untuk memakan
daun, maka mereka akan mati keracunan.
Berikut ini kami sampaikan alternatif lain carapembuatan insektisida organik:
Bahan-Bahan:
- 20 liter air atau bisa diganti dengan urine sapi atau hewan lain
- bratawali 2 kg (boleh daun atau batangnya),
- lengkuas/laos 2 kg,
- kluwak muda 15 biji dan
- 5 daun lidah buaya untuk perekat.
Cara Pembuatan :
- Semua bahan ditumbuk dan disimpan (difermentasi) pada wadah tertutup selama 3 hari
- Kemudian disaring
- Aplikasi/penggunaan pada saat penyemprotan yaitu 2 gelas aqua (250 ml) untuk satu tangki (10 liter).
Kandungan bahan-bahan di atas adalah:
- Brotowali mengandung : Pikoretine; Alkaloida; Berberin; Columbin
- Rasa pahit pada kluwak disebabkan kandungan hydrocyanic acid
- Lengkuas/laos mengandung minyak terbang, minyak atsiri, eugenol, seskuiterpen, pinen, metil sinamat, kaemferida, galangan, galangol dan kristal kuning.
Kandungan gel lidah buaya adalah air (98,5%), karbohidrat (0,3%), asam
amino, lipid, sterol, tanin, dan beberapa enzim.
Demikian Bisa untuk Membasmi Hama Apa saja Insektisida Organik?, semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar