Proposal Bantuan Alat Pengolah Pupuk Organik APPO - Saraswati Update - Berikut ini contoh proposal permohonan bantuan Rumah APPO Alat Pengolah Pupuk Organik
Hal: Permohonan Pembuatan Rumah APPO dan kelengkapannya.
Kepada:
Yth. Direktur Pengelolaan Lahan
Ditjen Pengelolaan Lahan dan Air
Di Jakarta.
Dalam rangka memperbaiki kondisi tanah pertanian yang pada akhir-akhir ini telah menurun tingkat kesuburannya yang disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia terutama pupuk urea, SP-36, ZA, dan KCL, serta pestisida selama kurang lebih 30 tahun secara terus-menerus oleh petani tanaman pangan pada lahan sawah yang cenderung melampaui anjuran rekomendasi, maka perlu mendahulukan dan mengutamakan perbaikan tingkat kesuburan tanah dengan penggunaan pupuk alam atau organik.
Hal: Permohonan Pembuatan Rumah APPO dan kelengkapannya.
Kepada:
Yth. Direktur Pengelolaan Lahan
Ditjen Pengelolaan Lahan dan Air
Di Jakarta.
Dalam rangka memperbaiki kondisi tanah pertanian yang pada akhir-akhir ini telah menurun tingkat kesuburannya yang disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia terutama pupuk urea, SP-36, ZA, dan KCL, serta pestisida selama kurang lebih 30 tahun secara terus-menerus oleh petani tanaman pangan pada lahan sawah yang cenderung melampaui anjuran rekomendasi, maka perlu mendahulukan dan mengutamakan perbaikan tingkat kesuburan tanah dengan penggunaan pupuk alam atau organik.
Kelompok Tani Ternak SARASWATI Desa Tambaharjo Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah sangat mendukung dan akan mengupayakan suksesnya program tersebut di atas dengan potensi yang kami miliki, yaitu melimpahnya bahan baku pupuk organik yang dihasilkan dari ternak kami kurang lebih 2000 kg perhari berupa kotoran sapi, untuk itu sudilah kiranya Pemerintah melalui Dirjen Pengelolaan Lahan, Ditjen Pengelolaan Lahan dan Air Jakarta memberikan bantuan untuk pembuatan Rumah APPO dan kelengkapannya.
Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini kami lampirkan data Kelompok Tani Ternak SARASWATI sebagai berikut:
- Profil Kelompok dan Susunan Pengurus dan Anggota;
- Rencana Usaha Kegiatan Kelompok (RUKK) Pembuatan Rumah APPO dan kelengkapannya;
- Foto bahan baku pupuk organik yang kami miliki;
- Gambar proyek Rencana Rumah APPO; dan
- Peta lokasi Rumah APPO.
Besar harapan kami Permohonan ini dapat terkabul, atas terkabulnya Permohonan ini sebelumnya kami haturkan terima kasih.
Ketua Kelompok
PROFIL KELOMPOK
Kelompok Tani Ternak SARASWATI berdiri pada tanggal 04 Juni 2005 berlokasi di Desa Tambaharjo Rt. 02 Rw. 01, Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen dengan alamat e-mail : ktt_saraswati@yahoo.co.id dan alamat blog : www.kttsaraswati.blogspot.com. Sapi yang kami pelihara sebanyak 36 ekor betina dan 4 ekor jantan (pedet anakan), 50% dari ternak sapi kami telah beranak dan telah memasuki masa Kawin selanjutnya, dan 50% sisanya sedang bunting, lahan pakan (rumput unggul) seluas 24.000 m² (kebutuhan rumput 300 m² per ekor sapi), Lahan persawahan yang kami miliki 175,68 Ha, dengan masa panen 2 kali setiap tahunnya, sisa panen berupa jerami sangat melimpah yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik (kompos) dan sebagian dimanfaatkan untuk pakan ternak tambahan disaat musim kemarau, kami mengadakan pertemuan rutin untuk membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan dan permasalahan anggota setiap tanggal 4 setiap bulannya, susunan pengurus dan anggota sebagai berikut:
Ketua Kelompok
PROFIL KELOMPOK
Kelompok Tani Ternak SARASWATI berdiri pada tanggal 04 Juni 2005 berlokasi di Desa Tambaharjo Rt. 02 Rw. 01, Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen dengan alamat e-mail : ktt_saraswati@yahoo.co.id dan alamat blog : www.kttsaraswati.blogspot.com. Sapi yang kami pelihara sebanyak 36 ekor betina dan 4 ekor jantan (pedet anakan), 50% dari ternak sapi kami telah beranak dan telah memasuki masa Kawin selanjutnya, dan 50% sisanya sedang bunting, lahan pakan (rumput unggul) seluas 24.000 m² (kebutuhan rumput 300 m² per ekor sapi), Lahan persawahan yang kami miliki 175,68 Ha, dengan masa panen 2 kali setiap tahunnya, sisa panen berupa jerami sangat melimpah yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik (kompos) dan sebagian dimanfaatkan untuk pakan ternak tambahan disaat musim kemarau, kami mengadakan pertemuan rutin untuk membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan dan permasalahan anggota setiap tanggal 4 setiap bulannya, susunan pengurus dan anggota sebagai berikut:
LATAR BELAKANG
Penggunaan pupuk kimia terutama pupuk urea, SP-36, ZA dan KCL serta pestisida selama kurang lebih 30 tahun secara terus-menerus oleh petani tanaman pangan pada lahan sawah cenderung melampaui anjuran rekomendasi sehingga berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah, sedangkan pemberian bahan organik dan pupuk kompos belum banyak dilakukan.
Berdasarkan hasil kajian/penelitian yang telah dilaksanakan oleh Badan Litbang Pertanian (Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat) pada lahan sawah beririgasi di Jawa menunjukkan bahwa nilai kandungan bahan organik dalam tanah tergolong rendah (1-2%). Padahal dalam kondisi normal kesuburan lahan sawah seharusnya mengandung bahan organik antara 3-5%.
Rendahnya kandungan bahan organik pada lahan-lahan sawah ini cenderung menyebabkan penggunaan pupuk menjadi tidak efektif karena kemampuan akar tanaman untuk dapat menyerap hara pupuk menurun. Sebagai akibat lebih luas adalah menurunnya produktifitas tanaman sehingga secara nasional dapat mengganggu Program Nasional Ketahanan Pangan.
Degradasi lahan sawah yang disebabkan oleh kandungan bahan organik ini perlu segera diupayakan peningkatan kesuburannya melalui pemberian bahan organik dan kompos ke dalam lapisan olah tanah.
Bahan organik dapat diperoleh dari hasil pengolahan jerami dan/atau sisa tanaman pasca panen dengan menggunakan alat pengolah pupuk organik (APPO) untuk mempercepat waktu proses dekomposisi guna menghasilkan pupuk organik berupa kompos. Penelitian Departemen Pertanian menunjukkan penggunaan alat pengolah pupuk organik dapat menghemat waktu dekomposisi sekitar 10-15 hari, karena dengan alat ini luas penumpang bahan jerami yang bersentuhan dengan oksigen untuk didekomposisi semakin tinggi, dan peluang mikroba untuk mendekomposisi lebih besar. Hal ini akan dipercepat apabila pada bahan organik atau jerami ditambahkan sumber protein berupa gula merah atau decomposer.
Demikian halnya dengan penyuluhan kepada para petani dianggap penting agar petani mengembalikan jerami dan/atau sisa tanaman usai panen serta penggunaan pupuk organik untuk mengembalikan kesuburan tanah sawah.
Salah satu upaya yang akan dilakukan oleh Kelompok Tani Ternak SARASWATI adalah mengajukan permohonan bantuan pengadaan Rumah APPO yang termasuk di dalamnya Pengadaan Alat Pengolah Pupuk Organik kepada Direktorat Pengolahan Lahan, Ditjen Pengolahan Lahan dan Air.
Kami mohon usulan ini merupakan Permohonan yang perlu dipertimbangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, khususnya anggota Kelompok Tani Ternak SARASWATI Desa Tambaharjo Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah.
Dengan adanya bantuan pengadaan Rumah APPO yang termasuk di dalamnya Pengadaan Alat Pengolah Pupuk Organik ini mudah-mudahan petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Ternak SARASWATI Desa Tambaharjo Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen menjadi petani yang bisa diandalkan yang turut mendukung program pemerintah.
MAKSUD DAN TUJUAN
Penggunaan pupuk kimia terutama pupuk urea, SP-36, ZA dan KCL serta pestisida selama kurang lebih 30 tahun secara terus-menerus oleh petani tanaman pangan pada lahan sawah cenderung melampaui anjuran rekomendasi sehingga berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah, sedangkan pemberian bahan organik dan pupuk kompos belum banyak dilakukan.
Berdasarkan hasil kajian/penelitian yang telah dilaksanakan oleh Badan Litbang Pertanian (Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat) pada lahan sawah beririgasi di Jawa menunjukkan bahwa nilai kandungan bahan organik dalam tanah tergolong rendah (1-2%). Padahal dalam kondisi normal kesuburan lahan sawah seharusnya mengandung bahan organik antara 3-5%.
Rendahnya kandungan bahan organik pada lahan-lahan sawah ini cenderung menyebabkan penggunaan pupuk menjadi tidak efektif karena kemampuan akar tanaman untuk dapat menyerap hara pupuk menurun. Sebagai akibat lebih luas adalah menurunnya produktifitas tanaman sehingga secara nasional dapat mengganggu Program Nasional Ketahanan Pangan.
Degradasi lahan sawah yang disebabkan oleh kandungan bahan organik ini perlu segera diupayakan peningkatan kesuburannya melalui pemberian bahan organik dan kompos ke dalam lapisan olah tanah.
Bahan organik dapat diperoleh dari hasil pengolahan jerami dan/atau sisa tanaman pasca panen dengan menggunakan alat pengolah pupuk organik (APPO) untuk mempercepat waktu proses dekomposisi guna menghasilkan pupuk organik berupa kompos. Penelitian Departemen Pertanian menunjukkan penggunaan alat pengolah pupuk organik dapat menghemat waktu dekomposisi sekitar 10-15 hari, karena dengan alat ini luas penumpang bahan jerami yang bersentuhan dengan oksigen untuk didekomposisi semakin tinggi, dan peluang mikroba untuk mendekomposisi lebih besar. Hal ini akan dipercepat apabila pada bahan organik atau jerami ditambahkan sumber protein berupa gula merah atau decomposer.
Demikian halnya dengan penyuluhan kepada para petani dianggap penting agar petani mengembalikan jerami dan/atau sisa tanaman usai panen serta penggunaan pupuk organik untuk mengembalikan kesuburan tanah sawah.
Salah satu upaya yang akan dilakukan oleh Kelompok Tani Ternak SARASWATI adalah mengajukan permohonan bantuan pengadaan Rumah APPO yang termasuk di dalamnya Pengadaan Alat Pengolah Pupuk Organik kepada Direktorat Pengolahan Lahan, Ditjen Pengolahan Lahan dan Air.
Kami mohon usulan ini merupakan Permohonan yang perlu dipertimbangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, khususnya anggota Kelompok Tani Ternak SARASWATI Desa Tambaharjo Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah.
Dengan adanya bantuan pengadaan Rumah APPO yang termasuk di dalamnya Pengadaan Alat Pengolah Pupuk Organik ini mudah-mudahan petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Ternak SARASWATI Desa Tambaharjo Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen menjadi petani yang bisa diandalkan yang turut mendukung program pemerintah.
MAKSUD DAN TUJUAN
- Pemanfaatan APPO dimaksudkan sebagai sarana untuk memfasilitasi petani/Kelompok Tani Ternak di tingkat lapang untuk dapat melaksanakan penggunaan pupuk organik di lahan sawah dalam upaya perbaikan kesuburan tanah sawah.
- Meningkatkan taraf hidup petani/Kelompok Tani Ternak beserta anggotanya.
- Menanggulangi permasalahan pertanian.
- Meningkatkan kelembagaan petani.
- Meningkatkan hasil produksi pertanian melalui pupuk organic yang dihasilkan.
- Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) para petani/Kelompok Tani Ternak beserta anggotanya.
- Berorientasi pertanian berwawasan bisnis.
- Menjalin hubungan antara Pemerintah dan petani.
PENUTUP
Rencana bantuan pengadaan Rumah APPO yang termasuk di dalamnya Pengadaan Alat Pengolah Pupuk Organik ini merupakan suatu harapan besar bagi Kelompok Tani Ternak SARASWATI, bahwa ini merupakan kegiatan yang sangat membantu anggota kelompok dalam mengembangkan programnya sesuai dengan wawasan Kelompok Tani Ternak untuk mencapai hasil yang maksimal. Maka segala bantuan dan dukungan sehubungan dengan permasalahan di atas merupakan kunci keberhasilan kami.
Demikian proposal ini, besar harapan kami proposal ini dapat terkabul. Atas kepercayaan, dukungan, dan terkabulnya permohonan ini kami haturkan terima kasih.
RENCANA USAHA KEGIATAN KELOMPOK (RUKK) PEMBANGUNAN RUMAH KOMPOS TAHUN 2010
A. BAHAN MATERIAL
1 Bahan material
- Semen 125 zak 55.000 6.875.000
- Bata 7.500 buah 350 2.625.000
- Pasir pasang 40 m³ 95.000 3.800.000
- Besi beton 8 mm 55 btg 33.000 1.815.000
- Besi ring/begel 20 kg 10.000 200.000
- Bendrat 10 kg 10.000 100.000
- Kayu glugu 210 m 20.000 4.200.000
- Paku 25 kg 15.000 375.000
- Kalsit 50 kg 730 36.500
- Kawat anyam 75 m 10.000 750.000
- Asbes 300 cm 60 lbr 50.000 3.000.000
- Batu kali 25 m 95.000 2.375.000
- Bambu 100 btg 10.000 1.000.000
- Kusen pintu 1 Set 300.000 300.000
- Pintu 1 Set 600.000 600.000
- Selot 1 buah 150.000 150.000
2 Konstruksi
Upah tenaga
- Tukang 90 hok 35.000 3.150.000
- Pembantu tukang 160 hok 27.500 4.400.000
JUMLAH A 35.701.500
B. PENYEDIAAN ALAT DAN MESIN
1 APPO kapasitas 1,5ton/jam 1 unit 23.500.000 23.500.000
2 Timbangan, mesin jahit karung, pres plastik 1 paket 3.548.500 3.548.500
3 Kendaraan roda 3 1 unit 17.000.000 17.000.000
4 Alat Pengayak 1 unit 17.500.000 17.500.000
5 Alat-alat :
- Drum oli bekas 4 buah 100.000 400.000
- Cangkul 4 buah 50.000 200.000
- Sekop 4 buah 50.000 200.000
- Gerobag sorong 2 buah 600.000 1.200.000
6 Pelatihan
- Konsumsi 25 orang 20.000 500.000
- Transport peserta 20 orang 12.500 250.000
JUMLAH B 64.298.500
JUMLAH (A+B) 100.000.000
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar