Belut dan Kolam Perkawinannya - Saraswati Update - Kolam Perkawinan dan Pemijahan Belut. Belut adalah jenis ikan air tawar yang banyak digemari orang
karena rasa dagingnya yang khas dan gurih. Belut biasanya didapatkan langsung
dari alam oleh para penangkap dan dijual ke pedagang untuk dipasarkan kepada
konsumen. Sementara ini belut masih mengandalkan dari tangkapan alam. Belum
banyak pembudidaya belut, karena memang agak rumit. Apalagi untuk pemijahan,
masih jarang sekali yang melakukan. Berikut ini, sedikit tentang kolam perkawinan dan pemijahan belut:
Kolam dapat dibuat dengan berbagai bentuk dan model, bisa
dari semen atau langsung kolam tanah. Kolam perkawinan dibuat dengan
perbandingan 1 meter persegi untuk 1 induk jantan dan 2 induk betina. Karena
kolam ini merupakan kolam buatan manusia, maka kita harus membuat keadaan kolam
sedemikian rupa menyerupai habitat aslinya di alam. Media yang digunakan agar
kolam menyerupai habitat aslinya adalah:
Pertama, sebagai media dasar setebal 20 cm adalah tanah, sebaiknya
menggunakan lumpur sawah agar belut mudah menyesuaikan diri atau beradaptasi.
Lebih baik lagi lumpur sawah yang pengolahannya secara organik tanpa bahan
kimia kalau ada.
Kedua, di atas media lumpur sawah kita berikan pupuk kandang dengan ketebalan 5 cm,
sehingga total ketinggian sementara 25 cm. Kotoran
hewan ternak apa saja dapat digunakan sebagai pupuk kandang untuk media
kolam belut.
Ketiga, kemudian di atas pupuk kandang kita berikan lagi
lumpur sawah setebal 10 cm, sehingga total ketebalan media sementara menjadi 35
cm dari dasar kolam.
Keempat, media selanjutnya adalah pupuk kompos yang
diberikan dengan ketebalan 5 cm.
Kelima, kembali diatas lapisan kompos kita berikan media
lumpur sawah setebal 10 cm, sehingga total ketebalan media sementara 50 cm.
Keenam, media berikutnya berupa jerami padi setebal 15 cm
agar belut merasa nyaman, karena medianya seperti habitat aslinya di alam.
Ketujuh, kembali media ditutup dengan media lumpur sawah
setebal 20 cm dan selanjutnya masukan air setinggi 15 cm, dan terakhir paling
atas adalah cacahan batang pohon pisang atau gedebog pisang yang
dipotong-potong kecil-kecil untuk menutupi seluruh permukaan kolam.
Setelah seluruh media tersusun dengan baik, selanjutnya
media didiamkan 2 minggu untuk pembusukan media yang akibatnya akan menumbuhkan
jasad renik atau plankton sebagai pakan alami belut. Akibat proses pembusukan
di atas, media setebal 85 cm tersebut akan menyusut menjadi setinggi lutut
orang dewasa, ketebalan media jadi ini sudah layak dan sesuai habitat aslinya
di alam, sehingga belut akan betah dan dapat melangsungkan perkawinan untuk
berkembang biak dan memberikan keuntungan untuk kita.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar