Kendala yang Harus Dihadapai dalam Budidaya Kroto - Budidaya kroto kian hari semakin banyak dilirik orang, hal
itu terbukti, dari beberapa postingan saya terdahulu tentang budidaya kroto,
banyak yang menanyakannya dalam kotak komentar. Sehubungan dengan komentar
terbaru dari Saudara Ifan Puji, maka dengan ini saya akan sedikit memberikan
pengalaman saya, semoga dapat membantu dan berguna bagi rekan-rekan yang akan
memulai budidaya semut rangrang penghasil kroto ini.
Sesungguhnya dalam beternak kroto ini, saya juga masih
belajar, masih coba-coba dan belum pernah panen, itu berarti belum merasakan
nikmatnya dan manisnya uang dari beternak kroto. Selama ini saya masih mencari
solusi yang bagus, karena ternyata banyak sekali kendala yang tak pernah saya
duga sebelumnya.
Budidaya kroto yang saya jalankan berawal dari membeli 2 toples semut rangrang dari seorang peternak dari Jogja seharga Rp. 300.000,- sudah beberapa bulan yang lalu, kemudian setelah semut rangrang tersebut saya rawat, saya mendapatkan beberapa kendala, yang belum saya temukan solusinya, Permasalahannya di antaranya adalah:
- Diganggu tikus. Pakan yang saya berikan selalu dimakan tikus.
- Media toples diacak-acak kucing. Gangguan dari kucing adalah ketika sedang berburu tikus dan tanpa sengaja kucing tersebut melompat ke rak budidaya, sehingga toplesnya berantakan, bahkan sampai terjatuh.
- Diganggu kodok. Untuk mencegah semut merambat ke bawah dan melarikan diri lewat tanah, maka kaki rak budidaya saya beri piring yang berisi air. Kendalanya adalah banyak kodok yang masuk ke piring air di kaki rak, sehingga air di dalam piring kering, sehingga semut berhasil melarikan diri.
- Kurang nafsu makan. Semut rangrang kurang nafsu makan, sehingga produktifitasnya menurun.
- Tempat/ruangan yang saya pakai dekat dengan dapur sehingga banyak tikus
- Tidak saya beri lampu, sehingga kalau malam gelap
- Saya menggunakan piring yang berisi untuk meletakkan kaki rak, seharusnya menggunakan ember atau baskom
- Selama ini saya beri makan sisa rumah tangga,telur, daging ayam, cecak, ulat daun, dan saya belum mencoba ulat hongkong seperti yang direkomendasikan dari Jogja
- Karena tempatnya dekat dengan dapur sehingga sering terganggu lalu lalang orang ketika memasak
- Ada satu rahasia lagi yang belum saya coba, karena itu masih rahasia dari si penemu, maka mohon maaf belum bisa saya sampaikan, mohon maaf sekali, nanti setelah saya uji cobakan dan berhasil, nanti saya kabari lagi hasilnya dan sekali gus rahasianya.
Demikian tadi kendala dan penyebabnya dari budidaya kroto
yang saya jalankan selama ini dan sekarang ini semut yang saya pelihara semakin
sedikit karena umur semut memang tidak lama dan karena belum bisa berkembang
biak karena kurang nafsu makan.
Mungkin setelah lebaran 2013 ini akan saya mulai lagi untuk mengurusnya, dan lokasi akan saya pindahkan ke yang lebih aman. Mohon kesediaan para pengunjung memberikan solusi permasalahan saya di atas. Mari saling berbagi ilmu.
Demikian Kendala yang Harus Dihadapai dalam Budidaya Kroto, semoga bermanfaat dan selamat mencoba beternak
kroto.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar