Untungnya Budidaya Lele Organik

 on Wednesday, July 17, 2013  

Untungnya Budidaya Lele Organik - Budidaya lele telah banyak dilakukan sejak puluhan tahun yang lalu sejak ditemukannya spesies lele yang memiliki perkembangan pertumbuhan sangat cepat. Perkembangan pertumbuhan lele yang sangat cepat itu ditentukan oleh kualitas pakan yang baik. Pakan yang baik adalah pakan yang mengandung gizi tinggi yang dapat memenuhi kebutuhan syarat tumbuh lele, sehingga dapat tumbuh lebih cepat dan tujuan akhirnya, dapat panen lebih cepat.

Selama ini, pakan lele yang bergizi tinggi hanya bisa didapatkan dengan menggunakan pellet/pakan lele pabrikan yang harganya sangat mahal. Harga yang tinggi itu menyebabkan biaya produksi menjadi membengkak. Pembengkakan biaya produksi tersebut membuat keuntungan semakin mengecil atau bahkan terkadang merugi. Apalagi dengan bibit lele yang kurang baik, sudah biaya produksi tinggi, pertumbuhan lele lambat, alhasil merugi.
Untungnya Budidaya Lele Organik

Untuk menyiasati permasalahan di atas, telah banyak pembudidaya yang berinisiatif melakukan percobaan sendiri. Percobaan tersebut adalah dengan memakai beberapa pakan alternatif yang di dapat dari alam yang harganya murah atau bahkan gratis. Hasil dari beberapa percobaan yang telah dilakukan tersebut ada yang menggembirakan dan ada yang biasa-biasa saja. Dengan percobaan pakan lele tersebut, lele ada yang tumbuh cepat, normal, dan lambat.

Salah satu percobaan yang telah dilakukan adalah dengan memanfaatkan kotoran sapi sebagai bahan utama pakan lele. Kotoran sapi adalah bahan organik yang jumlahnya sangat melimpah, apalagi di daerah yang banyak peternak sapi, baik sapi potong atau sapi perah. Dengan menggunakan pakan dari kotoran sapi ini, budidaya lele menjadi hemat biaya pakan. Kelebihan lain dari budidaya lele memanfaatkan kotoran sapi ini adalah rasa daging lele menjadi lebih gurih dan aman untuk kesehatan.
Untungnya Budidaya Lele Organik

Keuntungan Budidaya Lele Organik

Budidaya lele dengan pakan organik dari kotoran sapi adalah cara budidaya yang aman untuk lingkungan, selain hasil panen lele itu sendiri, hasil yang lainnya dari budidaya lele organik ini memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar, di antaranya adalah:

  1. Lingkungan menjadi lebih bersih dari kotoran sapi, itu artinya satu permasalahan polusi udara akibat menumpuknya kotoran sapi telah teratasi.
  2. Air kolam tidak menimbulkan bau busuk yang juga dapat menyebabkan polusi udara di lingkungan sekitar.
  3. Perawatan kolam menjadi lebih mudah karena tidak perlu mengganti air kolam hingga panen tiba.
  4. Ikan lele yang dihasilkan memiliki nilai gizi yang lebih tinggi dengan kolesterol yang lebih rendah.
  5. Limbah air bekas budidaya lele organik dapat dimanfaatkan untuk pemupukan tanaman.
Cara Pembuatan Pakan Lele Organik

  1. Buatlah bak sebagai proses pengomposan kotoran sapi.
  2. Kumpulkan kotoran sapi ke dalam bak.
  3. Tambahkan air yang telah dicampur dengan enzim bakteri silanace (pengurai kotoran sapi yang bisa dibeli di toko alsinnak)
  4. Pemberian starter tersebut pada nomor 3 bertujuan untuk mempercepat proses penguraian kotoran sapi.
  5. Setelah 5 hari, dengan proses aerasi, kotoran sapi yang telah berbentuk cairan siap diberikan sebagai pakan lele.
  6. Proses pengomposan kotoran sapi ini bertujuan untuk menghasilkan pakan organik berupa plankton yang terbentuk dari kotoran sapi tersebut.
  7. Pemberian pakan dilakukan dengan cara di siramkan ke kolam.
Cara budidaya lele organik
  1. Persiapkan kolam yang airnya sudah dicampur dengan cairan hasil pengomposan kotoran sapi di atas.
  2. Belilah benih yang bagus, yaitu saringan pertama, kedua, atau ketiga.
  3. Benih ditebarkan ke dalam kolam.
  4. Setelah penebaran benih, kemudian membuat pakan kembali dengan proses pengomposan kedua seperti di atas.
  5. Hasil pengomposan dimasukkan ke dalam karung dan diikat kuat dan rapat-rapat.
  6. Setelah hasil pengomposan jadi, masukan karung berisi hasil pengomposan tersebut ke dalam kolam sebanyak 3 karung.
  7. Setelah benih berumur 1 bulan, masukkan hasil pengomposan yang berupa cairan kotoran sapi ke dalam kolam hingga ketinggian air kolam bertambah 20 centimeter.
  8. Untuk lebih mempercepat tumbuhnya lele dan masa panen, bisa ditambahkan pakan lain berupa keong mas atau pellet.
  9. Pada usia 2 bulan lele sudah bisa dipanen.
Demikian Untungnya Budidaya Lele Organik, semoga bermanfaat dan selamat mencoba. Kita tidak tahu hasilnya, sebelum mencobanya. Jangan hanya berpikir. Lakukan saja.
Untungnya Budidaya Lele Organik 4.5 5 Unknown Wednesday, July 17, 2013 Untungnya Budidaya Lele Organik - Budidaya lele telah banyak dilakukan sejak puluhan tahun yang lalu sejak ditemukannya spesies lele yang...


2 comments:

  1. untuk membuat pakan lele cair yg telah di fermentasi ,,
    - Apakah kotoran sapi nya yg masih basah atau harus kering?
    - bisakah kotoran sapi yg telah jd kompos di fermentasi u pakan cair?
    Terima kasih atas tanggapan dan saya sangat menunggu jawaban nya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. kotoran sapi yang digunakan bisa yang masih basa atau yang sudah kering
      kalau yang masih basah harus dilayukan dulu sekitar 1 minggu agar gas methana dan amoniaknya hilang

      berikut alternatif cara lain:

      Berikut ini cara membuat pakan lele murah berkualitas dan ramah lingkungan:

      Bahan-bahan yang diperlukan untuk 1000 ekor bibit lele

      500 kg kotoran ternak sapi/kambing/kelinci/ayam yang sudah dibiarkan selama 2-4 minggu agar gas methan dan amoniaknya hilang
      2 liter molase atau bisa diganti dengan tetes tebu atau gula
      1 liter EM4

      Proses pembuatan pakan lele murah alami berkualitas dan ramah lingkungan ini dilakukan sejak kolam belum terisi air.

      Masukkan semua kotoran ternak ke dalam kolam, kemudian ratakan
      Masukkan air setinggi 10 cm dari permukaan kotoran ternak
      Langkah selanjutnya adalah membuat larutan fermentasi
      Campurkan EM4 dan molase atau tetes atau gula dengan 10 lt air
      Aduk hingga rata.
      Diamkan larutan fermentasi selama 2 jam dengan tujuan agar bakteri menjadi aktif
      Langkah selanjutnya masukkan larutan fermentasi tersebut ke dalam kolam secara merata supaya proses fermentasi sempurna
      Biarkan kolam mengalami proses fermentasi selama1 minggu
      Pada hari ke-8, kolam diisi air dengan volume 4 meter kubik
      Kolam kembali didiamkan selama 3 hari
      Langkah terakhir adalah memasukkan bibit lele dengan cara diadaptasi terlebih dahulu selama kurang lebih 2 jam
      Adaptasi dilakukan dengan cara memasukkan bibit lele beserta tempatnya yang berisi air dari kolam sebelumnya.
      Masukkan air kolam baru sedikit demi sedikit agar lele beradaptasi
      Jika bibit lele langsung dimasukkan ke dalam kolam baru secara mendadak, lele akan stress dan dapat mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi karena perbedaan suhu dan kandungan air sebelumnya dan kolam baru yang berupa air fermentasi
      Per 1 meter kubik air dapat ditebari 250 ekor bibit lele
      Jadi untuk 1000 ekor bibit lele membutuhkan 4 meter kubik air
      Disarankan untuk mencoba 1000 ekor lele terlebih dahulu
      Dalam waktu 3 bulan diperkirakan lele dapat dipanen
      Selamat mencoba, semoga sukses

      sumber: http://manisnyadunia.blogspot.com

      Delete

Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar